
Selasa, 21 Oktober 2014
Terbentuknya Band Linkin Park

Sejarah Terbentuknya Band Slipknot
Slipknot adalah band nu-metal Amerika yang
didirikan di Des Moines, Iowa pada tahun 1995. Band ini memiliki ciri
khas yaitu selalu memakai topeng ketika tampil dalam suatu konser
maupun dalam pembuatan video klip mereka. Saat ini, Slipknot memiliki 9
orang personil yaitu :
- #0 Sid Wilson (turntable)
- #1 Joey Jordison (drum)
- #2 Paul Gray (Bass)
- #3 Chris Fehn (Percussion)
- #4 James Root (Guitar)
- #5 Craig “133” Jones (Sampler)
- #6 Shawn “Clown” Crahan (Percussion)
- #7 Mick Thomson (Guitar)
- #8 Corey Taylor (vocal)
Pada
awalnya, Slipknot hanya beranggotakan 6 orang yaitu Paul Gray pada
bass, Joey Jordison pada drum, Donnie Steele pada gitar, Anders
Colsefini pada vocal, Shawn Crahan pada perkusi, dan Josh Brainard pada
gitar kedua. Pada saat itu, nama band tersebut masih menggunakan nama
The Pale Ones hingga akhirnya pada akhir tahun 1995, Joey Jordison
menyarankan mengganti nama band menjadi Slipknot.
Pada
Februari 1996, Donnie Steele meninggalkan band meskipun anggota band
lain menginginkan dirinya agar tetap menjadi anggota band, namun Steele
tetap meninggalkan Slipknot. Kemudian, Craig Jones menggantikan posisi
Donnie Steele sebagai gitaris. Tak berapa lama, Mick Thomson bergabung
dengan Slipknot menjadi gitaris band tersebut. Craig Jones akhirnya
menyerahkan posisinya sebagai gitaris kepada Mick Thomson dan Jones
kemudian beralih menjadi sampler di band Slipknot. Dan pada 31 Oktober
1996, bertepatan pada hari Halloween, Slipknot meluncurkan album
pertama mereka “Mate. Feed. Kill. Repeat.”
Pada
tahun 1997, Corey Taylor yang pada saat itu masih berstatus sebagai
vokalis band Stone Sour direkrut. Anders Colsefini yang tadinya
berposisi sebagai vokalis kemudian beralih menjadi backing vocal dan
perkusi. Beberapa lama kemudian, Anders Colsefini mengundurkan diri dari
band. Posisi perkusi kemudian diganti Greg “Cuddles” Welts.
Pada
tahun 1998, DJ Sid Wilson kemudian direkrut setelah memukau para
anggota band Slipknot. Pada bulan Juli 1998, Greg Welts dipecat dan
posisinya diganti oleh Chris Fehn. Greg Welts adalah pertama dan
satu-satunya anggota Slipknot yang dipecat. Pada akhir tahun 1998, sang
gitaris, Josh Brainard, mengundurkan diri dari band karena alasan
pribadi. Kemudian pada tahun 1999, posisi gitaris kemudian diisi oleh
James Root. Dan pada tahun yang sama, mereka mengeluarkan album
self-titled mereka.
Sejak tahun 1999
sampai saat ini, belum pernah ada pergantian personil pada anggota band
Slipknot. Meskipun banyak diantara mereka yang memiliki side project
seperti Corey Taylor dan James Root dengan band Stone Sour dan Joey
Jordison dengan band Murderdolls, mereka tetap menjalankan band
Slipknot mereka hingga mencapai sukses sampai saat ini.
Sejarah terbentuknya band Alter Bridge
Nih dia sejarah band Alter Bridge
sebelumnya band ini bernama Creed sih karenaterjadi sesuatu masalah hal terbentuklah band Alterbridge, nih dia sejarah creed
Creed terbentuk di Tallahassee, Florida pada tahun 1995 dengan nama Naked Toddler ketika Stapp dan gitaris Mark Tremonti, bermain bersama dan mulai menulis lagu. Kemudian mereka menambah bassis Brian Marshal dan drummer Scott Phillips. Kemudian mereka berganti nama menjadi Creed yang dinamakan dari band terdahulu Marshall, “Maddox Creed”.
Mereka bekerja di bar-bar secara langsung, dimana mereka menarik perhatian Jeff Hanson, yang memperbolehkan mereka bermain di tempat yang lebih besar. Kemudian Hanson membujuk produser John Kurzwegg untuk memproduksi lagu-lagu Creed. Album pertama mereka, My Own Prison diluncurkan dan didistribusikan ke stasiun radio Florida. Ini menarik perhatian beberapa label yang setuju untuk melihat band, namun ternyata hanya sekadar melihat. Tanpa sengaja, Diana Meltzer dari Wind-Up Records mendengar Creed bermain langsung. Akhirnya dia memasang Creed dibawah label Wind-Up. Setelah remix agar terdengar lebih enak, My Own Prison diluncurkan ulang oleh Wind-Up Records.
Album tersebut tanpa diduga berhasil sukses, mencapai Top 40 di Billboard Top 200, dan memunculkan beberapa single (“My Own Prison,” “Torn,” “What’s This Life For,” and “One” yang mencapai puncak chart rock di radio. Lagu hit “My Own Prison” juga muncul sebagai pertunjukan langsung di album amal, Live in the X Lounge. Album kedua mereka, Human Clay, diluncurkan pada tahun 1999. Single di album tersebut, “Higher,” mendapat beberapa minggu di puncak chart rock. Sampai pada awal tahun 2000 single tersebut menyebrang masuk ke radio pop dan menjadi Top Ten dalam Billboard Pop Chart. Lanjutan single tersebut, “With Arms Wide Open”, juga merupakan hit nomor 1 pada musim panas tahun itu.
Sementara itu, Brian Marshall disalahkan para fans ketika dia mengkritik Pearl Jam di sebuah stasiun radio. Dia kemudian dikeluarkan dari band, dan Brett Hestla mngambil alih tur Human Clay. Ketika itu, Fred Durst dari Limp Bizkit menghina Stapp di suatu festival dimana kedua band tersebut mengadakan pertunjukan. Merespon perbuatan Fred Durst, Scott Stapp mengundang Fred Durst untuk bertanding tinju, dimana Durst menolak.
Pada musim gugur pada tahun 2001, My Sacrifice, single pertama dari album terakhir Creed, Weathered, dipakai dalam seri promosi video yang dibuat oleh WWE (World Wrestling Entertainment). “Young Grow Old”, side-b dari Human Clay, juga digunakan sebagai lagu tema untuk WWE Backlash pada April 2002. Pada awal 2002, “Bullets” diluncurkan sebagai single. Singlet tersebut tidak terhitung cukup sukses, namun Creed segera memunculkan hit musim panas terbesarnya, “One Last Breath”.
Stapp mengalami kecelakaan pada April 2002, yang membuat tur yang telah mereka rencakan sepertinya tidak jadi. Namun Stapp sembuh tepat pada waktunya untuk berpartisipasi dalam pertunjukan terakhir. “Don’t Stop Dancing” merupakan hit kecil dari Creed pada akhir 2002/awal 2003.
Creed diisukan pada tahun 2003 bahwa Stapp menggunakan obat terlarang sehingga dia tidak mampu menyanyikan lirik-lirik Creed. Namun isu tersebut dihapus. Masalah berlanjut ketika Creed diisukan menyampaikan pesan-pesan religius dalam musik dan videonya. Sebagian besar penanganan tersebut diarahkan langsung oleh Stapp, walaupun dia menyangkal adanya hubungan antara agama dan band. Hal ini mengakibatkan Stapp keluar dari band.
Pada tanggal 4 Juni 2004, Creed membubarkan diri. Stapp sudah merekam album solo, The Great Divide, bekerja sama dengan Roadrunner Records, sementara yang lainnya sudah membentuk band baru, Alter Bridge, dengan Myles Kennedy. Bassist Brett Hestla juga bergabung dengan band Dark New Day.
Anggota band : Scott Stapp (Lead Vocal)
Mark Tremonti (Lead Guitar, Vocal & Studio Bassist)
Scott Phillips (Drum & Keyboard)
Brett Hestla (Bass)

Revolusi band cadas”CREED” yang pernah ngetop dengan single “My Sacrifice” lewat nama baru dan vokalis baru.
ALTER BRIDGE adalah Mark Tremonti(gitar/vokal), Brian Marshall(bass) dan Scott Phillips(drum) yang notabene adalah mantan personil CREED ditambah Myless Kennedy, mantan personil MAYFIELD FOUR, sebagai pengisi vokal.
“Setelah apa yang diperoleh CREED secara profesional, saya merasa sekarang saatnya untuk lebih memfokuskan pada cita-cita saya pribadi. Salah satu cita-cita saya adalah untuk kembali ke akar musik rock r16;nr17; roll yang lebih kental. Setelah CREED memutuskan untuk bubar, rekan seperjuangan saya, Scott Phillips, dan saya memulai untuk nge-jam bareng lagi. Dan akhirnya kami sadar kalau kami ternyata mempunyai visi yang sama dan hebatnya lagi, kami berdua sepakat untuk kembali memulainya dari mula,” aku Mark Tremonti panjang lebar tentang ide awal terbentuknya ALTER BRIDGE.
Debut pertama ALTER BRIDGE dituntaskan dalam album bertajuk One Day Remains dan dibidani oleh produser kawakan Ben Grosse (Filter, Fuel, Sevendust). Kebanyakan lagu-lagu dialbum ini dicuplik dari permainan riff gitar dan melodi Tremonti yang dimainkan iseng-iseng dan direkam di r16;handheld recorderr17; mungil miliknya. “Track pertama yang kukerjakan adalah “Shed My Skin”-digali dari pengalaman masa lalu saya yang telah melahirkan diri saya hari ini. Dari segi lirik, aku sangat memikirkan lebih detil dibanding pengerjaan album sebelumnya,” papar Tremonti, “Banyak lagu-lagu disini bertemakan sangat pribadi, contohnya “In Loving Memory” yang bercerita tentang mendiang ibu-ku.”
Dengan hadirnya Tremonti, Phillips dan Marshall yang pernah berada dalam satu grup, tak diayalkan lagi jika keberlanjutan mereka dalam ALTER BRIDGE masih menyiratkan benang merah dengan CREED, namun kali ini dengan nafas yang lebih dinamis dan lagu yang bisa dibilang lebih bagus musikalitasnya. Dalam “Open Your Eyes” yang juga menjadi single pertama dari album ini, terlihat sekali runtutan komposisi yang menampilkan Tremonti beryanyi lebih harmonis dari sebelumnya walau sambil memetik melodi. Kehadiran Myless yang juga sebagai gitaris tandem dengan kemampuan pendekatan vokalisasi yang mengagumkan, dia telah melahirkan lagu-lagu ALTER BRIDGE menjadi mantab didengar.
Jika disimak track demi track dalam album One Day Remain, band ini rupanya ingin kembali lagi ke akar rock di-era 70r17;an. Seperti yang dipaparkan Tremonti, “Kembali ke r17;70, adalah hal yang menakjubkan karna permainan melodi rock di era ini lebih ditonjolkan. Melodi adalah inti dari semua lagu. Melodi-lah yang berperan dalam sebuah pertunjukan, dan sebuah pertunjukan tidak berarti apapun tanpanya!”
Sebagai kwartet yang baru saja merilis debut pertamanya, tampaknya ini ALTER BRIDGE lebih menjanjikan dan ketegangan baru akan dimulai. Akar rock yang dimainkan oleh personil-personil kawakan, pengalaman dari masa lalu dan skill yang tangguh. Mari berdiri sejenak dan sambutlah ALTER BRIDGE, band baru, awal yang baru!
sebelumnya band ini bernama Creed sih karenaterjadi sesuatu masalah hal terbentuklah band Alterbridge, nih dia sejarah creed
Creed terbentuk di Tallahassee, Florida pada tahun 1995 dengan nama Naked Toddler ketika Stapp dan gitaris Mark Tremonti, bermain bersama dan mulai menulis lagu. Kemudian mereka menambah bassis Brian Marshal dan drummer Scott Phillips. Kemudian mereka berganti nama menjadi Creed yang dinamakan dari band terdahulu Marshall, “Maddox Creed”.
Mereka bekerja di bar-bar secara langsung, dimana mereka menarik perhatian Jeff Hanson, yang memperbolehkan mereka bermain di tempat yang lebih besar. Kemudian Hanson membujuk produser John Kurzwegg untuk memproduksi lagu-lagu Creed. Album pertama mereka, My Own Prison diluncurkan dan didistribusikan ke stasiun radio Florida. Ini menarik perhatian beberapa label yang setuju untuk melihat band, namun ternyata hanya sekadar melihat. Tanpa sengaja, Diana Meltzer dari Wind-Up Records mendengar Creed bermain langsung. Akhirnya dia memasang Creed dibawah label Wind-Up. Setelah remix agar terdengar lebih enak, My Own Prison diluncurkan ulang oleh Wind-Up Records.
Album tersebut tanpa diduga berhasil sukses, mencapai Top 40 di Billboard Top 200, dan memunculkan beberapa single (“My Own Prison,” “Torn,” “What’s This Life For,” and “One” yang mencapai puncak chart rock di radio. Lagu hit “My Own Prison” juga muncul sebagai pertunjukan langsung di album amal, Live in the X Lounge. Album kedua mereka, Human Clay, diluncurkan pada tahun 1999. Single di album tersebut, “Higher,” mendapat beberapa minggu di puncak chart rock. Sampai pada awal tahun 2000 single tersebut menyebrang masuk ke radio pop dan menjadi Top Ten dalam Billboard Pop Chart. Lanjutan single tersebut, “With Arms Wide Open”, juga merupakan hit nomor 1 pada musim panas tahun itu.
Sementara itu, Brian Marshall disalahkan para fans ketika dia mengkritik Pearl Jam di sebuah stasiun radio. Dia kemudian dikeluarkan dari band, dan Brett Hestla mngambil alih tur Human Clay. Ketika itu, Fred Durst dari Limp Bizkit menghina Stapp di suatu festival dimana kedua band tersebut mengadakan pertunjukan. Merespon perbuatan Fred Durst, Scott Stapp mengundang Fred Durst untuk bertanding tinju, dimana Durst menolak.
Pada musim gugur pada tahun 2001, My Sacrifice, single pertama dari album terakhir Creed, Weathered, dipakai dalam seri promosi video yang dibuat oleh WWE (World Wrestling Entertainment). “Young Grow Old”, side-b dari Human Clay, juga digunakan sebagai lagu tema untuk WWE Backlash pada April 2002. Pada awal 2002, “Bullets” diluncurkan sebagai single. Singlet tersebut tidak terhitung cukup sukses, namun Creed segera memunculkan hit musim panas terbesarnya, “One Last Breath”.
Stapp mengalami kecelakaan pada April 2002, yang membuat tur yang telah mereka rencakan sepertinya tidak jadi. Namun Stapp sembuh tepat pada waktunya untuk berpartisipasi dalam pertunjukan terakhir. “Don’t Stop Dancing” merupakan hit kecil dari Creed pada akhir 2002/awal 2003.
Creed diisukan pada tahun 2003 bahwa Stapp menggunakan obat terlarang sehingga dia tidak mampu menyanyikan lirik-lirik Creed. Namun isu tersebut dihapus. Masalah berlanjut ketika Creed diisukan menyampaikan pesan-pesan religius dalam musik dan videonya. Sebagian besar penanganan tersebut diarahkan langsung oleh Stapp, walaupun dia menyangkal adanya hubungan antara agama dan band. Hal ini mengakibatkan Stapp keluar dari band.
Pada tanggal 4 Juni 2004, Creed membubarkan diri. Stapp sudah merekam album solo, The Great Divide, bekerja sama dengan Roadrunner Records, sementara yang lainnya sudah membentuk band baru, Alter Bridge, dengan Myles Kennedy. Bassist Brett Hestla juga bergabung dengan band Dark New Day.
Anggota band : Scott Stapp (Lead Vocal)
Mark Tremonti (Lead Guitar, Vocal & Studio Bassist)
Scott Phillips (Drum & Keyboard)
Brett Hestla (Bass)
Creed

Alter Bridge

ALTER BRIDGE adalah Mark Tremonti(gitar/vokal), Brian Marshall(bass) dan Scott Phillips(drum) yang notabene adalah mantan personil CREED ditambah Myless Kennedy, mantan personil MAYFIELD FOUR, sebagai pengisi vokal.
“Setelah apa yang diperoleh CREED secara profesional, saya merasa sekarang saatnya untuk lebih memfokuskan pada cita-cita saya pribadi. Salah satu cita-cita saya adalah untuk kembali ke akar musik rock r16;nr17; roll yang lebih kental. Setelah CREED memutuskan untuk bubar, rekan seperjuangan saya, Scott Phillips, dan saya memulai untuk nge-jam bareng lagi. Dan akhirnya kami sadar kalau kami ternyata mempunyai visi yang sama dan hebatnya lagi, kami berdua sepakat untuk kembali memulainya dari mula,” aku Mark Tremonti panjang lebar tentang ide awal terbentuknya ALTER BRIDGE.
Debut pertama ALTER BRIDGE dituntaskan dalam album bertajuk One Day Remains dan dibidani oleh produser kawakan Ben Grosse (Filter, Fuel, Sevendust). Kebanyakan lagu-lagu dialbum ini dicuplik dari permainan riff gitar dan melodi Tremonti yang dimainkan iseng-iseng dan direkam di r16;handheld recorderr17; mungil miliknya. “Track pertama yang kukerjakan adalah “Shed My Skin”-digali dari pengalaman masa lalu saya yang telah melahirkan diri saya hari ini. Dari segi lirik, aku sangat memikirkan lebih detil dibanding pengerjaan album sebelumnya,” papar Tremonti, “Banyak lagu-lagu disini bertemakan sangat pribadi, contohnya “In Loving Memory” yang bercerita tentang mendiang ibu-ku.”
Dengan hadirnya Tremonti, Phillips dan Marshall yang pernah berada dalam satu grup, tak diayalkan lagi jika keberlanjutan mereka dalam ALTER BRIDGE masih menyiratkan benang merah dengan CREED, namun kali ini dengan nafas yang lebih dinamis dan lagu yang bisa dibilang lebih bagus musikalitasnya. Dalam “Open Your Eyes” yang juga menjadi single pertama dari album ini, terlihat sekali runtutan komposisi yang menampilkan Tremonti beryanyi lebih harmonis dari sebelumnya walau sambil memetik melodi. Kehadiran Myless yang juga sebagai gitaris tandem dengan kemampuan pendekatan vokalisasi yang mengagumkan, dia telah melahirkan lagu-lagu ALTER BRIDGE menjadi mantab didengar.
Jika disimak track demi track dalam album One Day Remain, band ini rupanya ingin kembali lagi ke akar rock di-era 70r17;an. Seperti yang dipaparkan Tremonti, “Kembali ke r17;70, adalah hal yang menakjubkan karna permainan melodi rock di era ini lebih ditonjolkan. Melodi adalah inti dari semua lagu. Melodi-lah yang berperan dalam sebuah pertunjukan, dan sebuah pertunjukan tidak berarti apapun tanpanya!”
Sebagai kwartet yang baru saja merilis debut pertamanya, tampaknya ini ALTER BRIDGE lebih menjanjikan dan ketegangan baru akan dimulai. Akar rock yang dimainkan oleh personil-personil kawakan, pengalaman dari masa lalu dan skill yang tangguh. Mari berdiri sejenak dan sambutlah ALTER BRIDGE, band baru, awal yang baru!
Rabu, 15 Oktober 2014
Kisah Grub Band Asking Alexandria

Band "ABG" yang berasal dari York Northsire (daerah Inggris kalo tidak salah ) mengangkat aliran Hardcore/Metal core/Screamo. Band yang berdiri tahun 2008 ini sudah meluncurkan album mereka yang pertama yang bertitle "Stand Up and Scream" Banyak yang bilang band satu ini adalah kombinasi antara BMTH ,TDWP dan Enter Shikari digabung menjadi satu. Menurut saya yang Istimewa dari band ini adalah mereka membawakan musik yang terlihat keren natural sekali dengan gaya mereka yang memang masih ABG. Suara Scream Vokalis Danny Worsnop yang mantap yang kadang sesekali dia melakukan growling teknik vokal yang kadang dapat di jumpai di musik-musik deathmetal selain bernyanyi dengan teknik-teknik merusak pita suara, suara natural voice vokal Danny Worsnop begitu halus dan merdu di dengarkan seperti di salah satu lagu mereka "Not American Average.
Suara duo gitar Ben Bruce dan Cameron Liddell juga terlihat keren dengan melodi-melodi yang memenuhi hampir di seluruh lagu2 mereka. Musik keren ,tampang cakep ! Sepertinya mereka juga akan bakalan menyaingi Bring Me The Horizon band anak muda yang berasal dari Dalan satu negeri juga.
Personil Asking Alexandria :
* Danny Worsnop - Lead vocals, Keyboard, Lyrics (2008–present)
* Ben Bruce - Rhythm Guitar, Programming, Synthesizer, Backing Vocals (2008–present)
* Cameron Liddell - Lead Guitar (2008–present)
* Sam Bettley - Bass Guitar (2009–present)
* James Cassells - Drums (2009–present)
Kalau kalian mau dengerin lagu-lagunya Asking Alexandria Download Disini
Senin, 06 Oktober 2014
Sejarah Band Queen
Band QUEEN adalah rock band dari Inggris. Dibentuk di London pada tahun 1970 setelah kematian Band Smile, QUEEN terdiri dari vokalis Freddie Mercury, gitaris Brian May, bassist John Deacon dan drummer Roger Taylor. Band ini menjadi populer di khalayak karena lagu-lagu hit mereka, pertunjukan live, orisinalitas, dan kecakapan olah panggung. Pada tahun 1985pertunjukan Live Aid mereka terpilih sebagai rock live terbaik sepanjang masa oleh sesama seniman, wartawan dan para eksekutif industri musik dalam jajak pendapat industri musik tahun 2005 . Tahun 2009 ini,album QUEEN telah terjual lebih dari 300 juta album secara internasional.
Sejarah Band Queen
Pada era 1970an tidak banyak band yang berekses aliran murni seperti kelompok musik Queen. Kuartet asal Inggris yang beraliran progressive rock, heavy metal serta beragam aliran lainnya ini berhasil memadukan musik yang bombastis dan menciptakan permainan opera dengan alunan gitar dan teknik vokal yang berlapis. Selama bertahun-tahun kelompok Queen membanggakan album mereka dengan motto “tidak ada satu pun album Queen yang merupakan hasil rekayasa efek synthesizer”. Brian May dkk mengeluarkan pernyataan tersebut karena mereka tidak ingin disamakan seperti kelompok band hard rock pasca Led Zeppelin, yang banyak mengandalkan efek synthesizers.
Sang vokalis, Freddie Mercury mencoba membangkitkan karya musik Queen dengan bobot humor sentimentil dan aransemen yang mendekati aransemen musik klasik. Kombinasi yang cukup unik ini dapat didengar pada karya kelompok Queen yang berjudul “Bohemian Rhapsody”. Sementara itu, Freddie Mercury, yang dipandang sebagai sosok flamboyan, ternyata menyimpan rahasia kontroversial, bahwa ia mengalami penyimpangan perilaku seksual, biseksual. Hal ini tertuang jelas sekali dalam musik Queen, mulai dari judul lagu yang dipilih sampai ke pengungkapan hasrat secara tidak langsung yang tertulis pada lirik lagunya. Tak lama berselang setelah Freddie mengakui hal tersebut, pada tahun 1992 ia meninggal dunia akibat penyakit AIDS yang dideritanya. Memang aneh apabila kita mengetahui bahwa lagu pujaan kaum gay seperti “We Are The Champion”, justru menjadi lagu yang digunakan untuk merayakan momen kemenangan di bidang olahraga. Namun hal tersebut bisa terjadi karena kepiawaian mengolah tampilan musik yang dimiliki Freddie Mercury, sebagai sosok yang sangat dinamis dan karismatik dalam sejarah musik rock. Berkat bakat Freddie pula lah, kelompok Queen berhasil menjadi salah satu kelompok terkemuka di dunia pada pertengahan tahun 1970an.
Di Inggris sendiri, kelompok Queen harus puas menjadi band nomer dua, karena dikalahkan oleh popularitas dan koleksi musik The Beatles pada tahun 1990an. Saudara, meskipun menyandang popularitas, pada tahun 1979 majalah musik Rolling Stones pernah menyebut album Queen yang diberi judul Jazz, sebagai album fasis. Boleh saja kritik tajam datang menghujam, namun popularitas kelompok Queen tidak tampak terguncang. Pada penghujung tahun 1980an, kelompok yang digawangi oleh Freddie Mercury, John Deacon, Brian May, dan Roger Taylor ini tetap mempunyai pengikut yang fanatik, kecuali di negara Amerika Serikat.
Tokoh yang berperan sebagai pendiri kelompok musik Queen adalah sang penabuh drum Roger Taylor dan gitaris Brian May. Pada tahun 1967, Roger Taylor dan Brian May pernah tergabung dalam kelompok musik beraliran rock psychedelic yang bernama Smile. Setelah vokalis utama Tim Staffel hengkang dari kelompok Smile tahun 1971, Brian May dan Roger Taylor membentuk kelompok musik bersama Freddie Mercury. Freddie Mercury sendiri merupakan mantan vokalis kelompok Wreckage. Beberapa bulan kemudian, John Deacon bergabung sebagai pemain bass pada kelompok yang dibentuk Brian, Roger serta Freddie dan mulai berlatih bersama. Dalam kurun waktu 2 tahun, setelah keempat personil menyelesaikan kuliahnya, mereka mulai menggelar sejumlah pertunjukan.
Beberapa saat sebelum album Queen II dirilis, kelompok Queen pernah tampil dalam kontes musik Top of Pops, mereka tampil membawakan lagu “Seven Seas of Rhye”. Baik lagu dan kehadiran Queen di kontes tersebut benar-benar menghasilkan kesuksesan yang cukup memuaskan. Single “Seven Seas of Rhye” sukses melesat ke tangga lagu Top Ten, di mana album Queen II berhasil mencapai tangga lagu urutan ke lima. Saudara, sebelum sampai di penghujung tahun 1974, kelompok Queen merilis album mereka yang ketiga, yang diberi judul Sheer Heart Attack. Salah satu single di album tersebut yang berjudul “Killer Queen” berhasil menempati urutan ke dua tangga lagu di blantika musik Inggris, sekaligus menghantar album Sheer Heart Attack ke urutan yang sama.
Kesuksesan album Sheer Heart Attack menembus pasar musik di Amerika Serikat, ternyata menjadi pembuka jalan bagi kesuksesan album A Night at the Opera pada tahun berikutnya, atau tahun 1975. Tetapi memang, kesuksesan yang diraih ini, bukanlah tanpa usaha. Banyak fakta yang membenarkan bahwa kelompok Queen bekerja sangat keras dan membutuhkan waktu yang cukup lama untuk memproduksi album A Night at the Opera, dan bisa dikatakan bahwa album tersebut merupakan album rekaman termahal yang pernah dirilis saat itu. “Bohemian Rhapsody”. Single ini merupakan salah satu rekaman yang terdapat di album A Night at the Opera, yang kemudian menjadi lagu simbolis bagi kelompok asal London, Inggris ini. “Bohemian Rhapsody” mempunyai nuansa selingan opera yang masih cukup kental namun juga diselingi ciri khas musik metal.
Kelompok Queen membutuhkan waktu 3 minggu untuk merekam lagu tersebut, dan pengambilan suaranya pun sampai beberapa kali. Video musik konseptual diproduksi untuk memberikan dukungan popularitas bagi lagu “Bohemian Rhapsody. Hasilnya, lagu ini berhasil menjadi single nomer satu dan bertahan selama 9 minggu di Inggris, serta memecahkan rekor sebagai single terlama yang berada di tangga lagu Inggris. Lagu “Bohemian Rhapsody” dan album A Night at the Opera juga sama-sama menuai keberhasilan di Amerika Serikat. Album A Night at the Opera sendiri sukses berada di jajaran Top Ten chart album Amerika Serikat dan tak lama kemudian meraih penghargaan platinum.
Setelah sukses dengan A Night at the Opera, Queen meraih predikat superstar dan berkat predikat superstar tersebut, Queen langsung menjadi legenda dunia musik rock. Meskipun sudah menjadi legenda, namun kelompok Queen tetap bekerja keras menekuni karirnya. Pada musim panas di tahun 1976, Queen tampil dalam konser gratis di Hyde Park, London dan konser ini berhasil memecahkan rekor jumlah pengunjung.
QUEEN menikmati kesuksesan di Inggris pada awal hingga pertengahan tahun 1970-an dengan album QUEEN dan QUEEN II, dengan merilis Sheer Heart Attack pada tahun 1974 dan tahun berikutnya dengan album A Night at the Opera - yang telah disebut sebagai band terbaik danQUEEN layak menjadi band komersial dan mendapat pengakuan internasional dan ini menjadi penentu keberhasilan QUEEN. Mereka telah merilis lima belas album studio, lima album live dan sejumlah album kompilasi. Sejak kematian Freddie Mercury dan Deacon pensiun, May dan Taylor telah tampil jarang bersama dan hanya di acara-acara khusus dan program-program musik lain sebagai personel tamu. Antara 2004-2009 duo May dan Taylor bekerja sama dengan Paul Rodgers, di bawah moniker Queen + Paul Rodgers. Album QUEEN itu bertahan di urutan 13 pada tangga lagu di daftar VH1's 100 Greatest Artists of Hard Rock .
Kisah Grub Band The Beatles
The Beatles
Siap sich yang tidak tahu dengan grup band The Beatles ? The Beatles merupakan grup band musik paling melegenda di dunia yang sudah tidak asing lagi didunia musik.The Beatles adalah salah satu grup musik rock paling awal sekaligus paling berpengaruh di era modern. Beranggotakan John Lennon, Paul McCartney, George Harrison, dan Ringo Starr, kebanyakan lagu mereka ditulis oleh Lennon dan McCartney. Popularitas mereka sedemikian tingginya di Britania Raya sehingga di tahun 1963 pers menelurkan istilah "Beatlemania". Mereka juga kemudian meraih sukses di Amerika Serikat dan seluruh dunia.
Dibentuk di Liverpool tahun 1959 dengan formasi awal John Lennon (Vokal, Gitar), Paul Mc Cartney (Vokal, Gitar), George Harrison (Vokal, Gitar), Stuart Sutcliffe (Bass) dan Pete Best (Drum). Namun tak lama kemudian Stuart Sutcliffe mengundurkan diri (hijrah ke Jerman dan menikahi Astrid Kircherr dan meninggal disana tahun 1962 akibat pendarahan di otak). Lalu pada tahun 1962 Pete Best hengkang dari The Beatles, dan posisinya digantikan oleh Richard Starkey alias Ringo Starr.
Manager The Beatles, Brian Eipstein, pertama kali mengenal Beatles lewat banyaknya request pembeli piringan hitam di toko musiknya. Pertama kali Brian mencoba menawarkan Beatles kepada Decca Record, label besar perusahaan rekaman kala itu. Audisi bisa didapat, hanya saja manajemen Decca berpendapat bahwa kelompok musik gitar sudah lewat masa tenarnya. Kendati keempat pemuda menjadi patah arang, Brian akhirnya bisa mendapatkan audisi bagi mereka di satu label rekaman, Parlophone, yang sejatinya adalah perusahaan rekaman untuk siaran radio. George Martin, manajer Parlophone, setuju, dan dimulailah perekaman untuk album pertama The Beatles yang bertajuk "Please Please Me". Lagu Please Please Me dan Love Me Do merupakan andalan untuk album tersebut.
The Beatles pada awalnya bernama The Quarrymen di tahun 1957. Quarrymen adalah sebuah band skiffle (band dengan menggunakan alat-alat rumah tangga, yang saat itu sedang tren di Liverpool) yang beranggotakan Lennon dan teman-temannya di Quarry Bank Grammar School. Di tanggal 6 Juli 1957, Quarrymen tampil pada sebuah acara gereja di Gereja St. John, Woolton. Di acara inilah Lennon pertama kali bertemu dengan Paul McCartney, yang saat itu menonton penampilan Quarrymen. McCartney sangat kagum akan penampilan band tersebut, dan lalu menghampiri Quarrymen di belakang panggung, ditemani temannya Ivan Vaughan yang juga teman Lennon.
Tak lama kemudian, McCartney bergabung dengan Quarrymen. Lennon dan McCartney menjadi sangat dekat, dan sering terlihat bersama. Keduanya terlibat dalam rasa 'senasib' karena keduanya kehilangan ibu mereka di masa mudanya. McCartney juga kehilangan ibunya karena kanker, saat usianya 15 tahun. Lennon dan McCartney mulai menulis lagu bersama maupun sendiri-sendiri. Salah satu lagu yang dihasilkan pada masa-masa ini adalah 'Hello Little Girl' yang kemudian menjadi hits oleh The Fourmost di tahun 60an.
Kemudian, McCartney memperkenalkan temannya, George Harrison, yang setahun lebih muda daripadanya kepada Lennon. Harrison yang piawai bermain gitar pun berkeinginan bergabung dengan Quarrymen. Lennon, yang pada awalnya keberatan karena Harrison dinilai terlalu muda, akhirnya pun setuju setelah dibujuk McCartney. Bergabungnya Harrison disusul oleh Stuart Sutcliffe, sahabat Lennon di Sekolah Seni, yang menjadi basis. Sutcliffe sebenarnya tidak dapat bermain bas, namun Lennon bersikeras untuk mengajaknya ikut dengan Quarrymen. Quarrymen pertama kali merekam suara mereka dalam lagu "That'll be the Day", lagu Buddy Holly, dan "In Spite of All The Danger", sebuah instrumental karangan McCartney dan Harrison. Kedua lagu ini, bersama lagu-lagu yang belum dirilis sebelumnya, kemudian dirilis secara resmi di tahun 1994, lewat album The Beatles Anthology.
Quarrymen dalam perjalanannya beberapa kali mengganti nama, dan personel-personelnya datang dan pergi. Band itu kemudian bernama 'The Beatles', nama yang konon ditemukan oleh Lennon. Allan Williams menjadi manajer mereka, dan pada tahun 1960 ia berhasil memperoleh kontrak dengan sebuah klab di Hamburg. Band ini pun kemudian pergi ke Hamburg, beranggotakan John Lennon, Paul McCartney, George Harrison, Stuart Sutcliffe, dan Pete Best. Best adalah drummer mereka saat itu. Di Hamburg, The Beatles tampil setiap malam di klab malam yang kotor, dan tinggal bagai pengamen di penginapan kecil di dekatnya. Namun kemudian mereka dideportasi dari Hamburg, karena George Harrison masih di bawah umur untuk bekerja di sana.
Sekembalinya ke Liverpool, mereka tampil di Cavern Club. Di klab inilah The Beatles menjadi sangat terkenal di Liverpool, setiap show mereka selalu ramai dan panjang antriannya. Namun tak lama kemudian, di paruh akhir tahun 1961, The Beatles kembali ke Hamburg dan merekam 'My Bonnie' bersama Tony Sheridan. Stuart Sutcliffe memilih untuk tetap di Hamburg bersama pacarnya, Astrid Kircherr, ketika The Beatles akan pulang ke Liverpool. Maka McCartney mengambil alih bass. Beberapa bulan kemudian, Sutcliffe wafat di Hamburg karena gangguan otak.
The Beatles kembali tampil secara rutin di Cavern Club. Di klab ini, pada bulan November 1961, untuk pertama kalinya Brian Epstein menyaksikan penampilan band ini. Epstein adalah pemilik toko musik North End Music Store (NEMS) di Liverpool, yang mengenal The Beatles karena seorang pelanggannya menanyakan rekaman 'My Bonnie' yang direkam band ini bersama Tony Sheridan. Epstein terpesona melihat penampilan The Beatles, dan kemudian menjadi manajer band ini. Epstein menawarkan tape demo The Beatles ke studio-studio rekaman, dan berulang kali ditolak, seperti di Decca Records.
Akhirnya The Beatles diterima di Parlophone Records, label yang ada di bawah pengawasan EMI, dengan produsernya George Martin. Syarat yang diberikan Martin adalah mengganti drummer mereka, Best, yang dianggap kurang kompeten. Best kemudian diganti oleh Ringo Starr (nama aslinya Richard Starkey), drummer asal Liverpool yang sebelumnya bergabung dengan Rory Storm & the Hurricanes. The Beatles meluncurkan singel 'Love Me Do' yang langsung mencapai nomor 17 di tangga lagu Inggris. Singel mereka yang kedua, 'Please Please Me', menjadi singel pertama mereka yang mencapai peringkat teratas di tangga lagu.
Dibentuk di Liverpool tahun 1959 dengan formasi awal John Lennon (Vokal, Gitar), Paul Mc Cartney (Vokal, Gitar), George Harrison (Vokal, Gitar), Stuart Sutcliffe (Bass) dan Pete Best (Drum). Namun tak lama kemudian Stuart Sutcliffe mengundurkan diri (hijrah ke Jerman dan menikahi Astrid Kircherr dan meninggal disana tahun 1962 akibat pendarahan di otak). Lalu pada tahun 1962 Pete Best hengkang dari The Beatles, dan posisinya digantikan oleh Richard Starkey alias Ringo Starr.
Manager The Beatles, Brian Eipstein, pertama kali mengenal Beatles lewat banyaknya request pembeli piringan hitam di toko musiknya. Pertama kali Brian mencoba menawarkan Beatles kepada Decca Record, label besar perusahaan rekaman kala itu. Audisi bisa didapat, hanya saja manajemen Decca berpendapat bahwa kelompok musik gitar sudah lewat masa tenarnya. Kendati keempat pemuda menjadi patah arang, Brian akhirnya bisa mendapatkan audisi bagi mereka di satu label rekaman, Parlophone, yang sejatinya adalah perusahaan rekaman untuk siaran radio. George Martin, manajer Parlophone, setuju, dan dimulailah perekaman untuk album pertama The Beatles yang bertajuk "Please Please Me". Lagu Please Please Me dan Love Me Do merupakan andalan untuk album tersebut.
The Beatles pada awalnya bernama The Quarrymen di tahun 1957. Quarrymen adalah sebuah band skiffle (band dengan menggunakan alat-alat rumah tangga, yang saat itu sedang tren di Liverpool) yang beranggotakan Lennon dan teman-temannya di Quarry Bank Grammar School. Di tanggal 6 Juli 1957, Quarrymen tampil pada sebuah acara gereja di Gereja St. John, Woolton. Di acara inilah Lennon pertama kali bertemu dengan Paul McCartney, yang saat itu menonton penampilan Quarrymen. McCartney sangat kagum akan penampilan band tersebut, dan lalu menghampiri Quarrymen di belakang panggung, ditemani temannya Ivan Vaughan yang juga teman Lennon.
Tak lama kemudian, McCartney bergabung dengan Quarrymen. Lennon dan McCartney menjadi sangat dekat, dan sering terlihat bersama. Keduanya terlibat dalam rasa 'senasib' karena keduanya kehilangan ibu mereka di masa mudanya. McCartney juga kehilangan ibunya karena kanker, saat usianya 15 tahun. Lennon dan McCartney mulai menulis lagu bersama maupun sendiri-sendiri. Salah satu lagu yang dihasilkan pada masa-masa ini adalah 'Hello Little Girl' yang kemudian menjadi hits oleh The Fourmost di tahun 60an.
Kemudian, McCartney memperkenalkan temannya, George Harrison, yang setahun lebih muda daripadanya kepada Lennon. Harrison yang piawai bermain gitar pun berkeinginan bergabung dengan Quarrymen. Lennon, yang pada awalnya keberatan karena Harrison dinilai terlalu muda, akhirnya pun setuju setelah dibujuk McCartney. Bergabungnya Harrison disusul oleh Stuart Sutcliffe, sahabat Lennon di Sekolah Seni, yang menjadi basis. Sutcliffe sebenarnya tidak dapat bermain bas, namun Lennon bersikeras untuk mengajaknya ikut dengan Quarrymen. Quarrymen pertama kali merekam suara mereka dalam lagu "That'll be the Day", lagu Buddy Holly, dan "In Spite of All The Danger", sebuah instrumental karangan McCartney dan Harrison. Kedua lagu ini, bersama lagu-lagu yang belum dirilis sebelumnya, kemudian dirilis secara resmi di tahun 1994, lewat album The Beatles Anthology.
Quarrymen dalam perjalanannya beberapa kali mengganti nama, dan personel-personelnya datang dan pergi. Band itu kemudian bernama 'The Beatles', nama yang konon ditemukan oleh Lennon. Allan Williams menjadi manajer mereka, dan pada tahun 1960 ia berhasil memperoleh kontrak dengan sebuah klab di Hamburg. Band ini pun kemudian pergi ke Hamburg, beranggotakan John Lennon, Paul McCartney, George Harrison, Stuart Sutcliffe, dan Pete Best. Best adalah drummer mereka saat itu. Di Hamburg, The Beatles tampil setiap malam di klab malam yang kotor, dan tinggal bagai pengamen di penginapan kecil di dekatnya. Namun kemudian mereka dideportasi dari Hamburg, karena George Harrison masih di bawah umur untuk bekerja di sana.
Sekembalinya ke Liverpool, mereka tampil di Cavern Club. Di klab inilah The Beatles menjadi sangat terkenal di Liverpool, setiap show mereka selalu ramai dan panjang antriannya. Namun tak lama kemudian, di paruh akhir tahun 1961, The Beatles kembali ke Hamburg dan merekam 'My Bonnie' bersama Tony Sheridan. Stuart Sutcliffe memilih untuk tetap di Hamburg bersama pacarnya, Astrid Kircherr, ketika The Beatles akan pulang ke Liverpool. Maka McCartney mengambil alih bass. Beberapa bulan kemudian, Sutcliffe wafat di Hamburg karena gangguan otak.
The Beatles kembali tampil secara rutin di Cavern Club. Di klab ini, pada bulan November 1961, untuk pertama kalinya Brian Epstein menyaksikan penampilan band ini. Epstein adalah pemilik toko musik North End Music Store (NEMS) di Liverpool, yang mengenal The Beatles karena seorang pelanggannya menanyakan rekaman 'My Bonnie' yang direkam band ini bersama Tony Sheridan. Epstein terpesona melihat penampilan The Beatles, dan kemudian menjadi manajer band ini. Epstein menawarkan tape demo The Beatles ke studio-studio rekaman, dan berulang kali ditolak, seperti di Decca Records.
Akhirnya The Beatles diterima di Parlophone Records, label yang ada di bawah pengawasan EMI, dengan produsernya George Martin. Syarat yang diberikan Martin adalah mengganti drummer mereka, Best, yang dianggap kurang kompeten. Best kemudian diganti oleh Ringo Starr (nama aslinya Richard Starkey), drummer asal Liverpool yang sebelumnya bergabung dengan Rory Storm & the Hurricanes. The Beatles meluncurkan singel 'Love Me Do' yang langsung mencapai nomor 17 di tangga lagu Inggris. Singel mereka yang kedua, 'Please Please Me', menjadi singel pertama mereka yang mencapai peringkat teratas di tangga lagu.
Kesuksesan ini terus berlanjut. Nyaris semua singel mereka mencapai peringkat teratas di tangga lagu Inggris, namun 'I Wanna Hold Your Hand' di tahun 1964 adalah singel pertama yang berhasil menembus industri musik Amerika Serikat, sekaligus mengawali apa yang disebut sebagai 'British Invasion'. Sejak saat inilah musik The Beatles tersebar ke seluruh dunia, meraih sukses di mana-mana, terkenal di setiap penjuru. Konser mereka selalu dipadati fans yang sangat fanatik, yang mengejar-ngejar band ini ke mana pun mereka pergi. Teriakan fans membuat The Beatles bahkan tidak dapat mendengarkan suara mereka sendiri di atas panggung.
Di tahun 1966, akhirnya The Beatles memutuskan untuk berhenti mengadakan konser. Selain karena begitu ributnya penonton sehingga musik mereka menjadi tidak terdengar jelas, musik The Beatles juga telah menjadi amat berkembang sehingga tidak dapat dimainkan secara langsung dengan teknologi pertunjukan live di masa itu. Keputusan ini ditanggapi secara luas di dunia, yang menyangsikan kelanjutan band ini. Namun The Beatles menjawabnya dengan album Sgt. Pepper's Lonely Hearts Club Band di tahun 1967, yang hingga kini masih diakui banyak kalangan sebagai salah satu album terbaik sepanjang masa.
Di tahun 1966, akhirnya The Beatles memutuskan untuk berhenti mengadakan konser. Selain karena begitu ributnya penonton sehingga musik mereka menjadi tidak terdengar jelas, musik The Beatles juga telah menjadi amat berkembang sehingga tidak dapat dimainkan secara langsung dengan teknologi pertunjukan live di masa itu. Keputusan ini ditanggapi secara luas di dunia, yang menyangsikan kelanjutan band ini. Namun The Beatles menjawabnya dengan album Sgt. Pepper's Lonely Hearts Club Band di tahun 1967, yang hingga kini masih diakui banyak kalangan sebagai salah satu album terbaik sepanjang masa.
Setelah kematian Epstein di tahun 1967, Lennon adalah orang yang tidak senang akan tindakan McCartney yang mengambil alih kepemimpinan band itu. Ia membenci proyek-proyek yang dipimpin McCartney, seperti film Magical Mystery Tour dan Let It Be. Lennon juga menjadi orang yang pertama kali melanggar kesepakatan awal The Beatles, yaitu untuk tidak membawa istri dan pacar pada proses rekaman, dengan membawa Yoko Ono dalam proses pembuatan album White Album di tahun 1968. Lennon juga orang yang pertama menyatakan ingin keluar dari The Beatles.
Setelah band ini bubar di tahun 1970, perseteruan antara Lennon dan McCartney terus berlanjut. Salah satunya adalah Lennon kesal karena McCartney mendahuluinya dalam menyatakan bubarnya The Beatles. Lennon, Harrison dan Starr juga melawan McCartney di pengadilan dalam membubarkan band ini.
Setelah band ini bubar di tahun 1970, perseteruan antara Lennon dan McCartney terus berlanjut. Salah satunya adalah Lennon kesal karena McCartney mendahuluinya dalam menyatakan bubarnya The Beatles. Lennon, Harrison dan Starr juga melawan McCartney di pengadilan dalam membubarkan band ini.
Langganan:
Postingan (Atom)